Pengetahuan Bisnis : Chapter 07 - Nilai Tambah Sistem Informasi Bisnis


 Nilai Tambah Sistem Informasi Bisnis



Nilai tambah (value added) adalah perbedaan antara biaya input untuk membuat suatu produk dan harga jualnya. Konsep ini penting dalam bisnis dan ekonomi. Misalnya, dalam bisnis dan manajemen, kita dapat menemukan konsep ini ketika kita mempelajari penciptaan nilai oleh bisnis.Bisnis umumnya menghasilkan barang dan jasa dengan menambahkan nilai pada input. Mereka memprosesnya menjadi output yang bernilai lebih tinggi. Semakin tinggi nilai tambah yang diciptakan, maka semakin bernilai produk tersebut.


Ambil contoh perusahaan furnitur. Perusahaan membeli kayu dari penebang dan mengubahnya menjadi berbagai barang rumah tangga. Untuk itu, mereka membutuhkan kayu sebagai bahan baku. Selain itu, mereka membutuhkan tenaga kerja, mesin, dan peralatan untuk memproduksi furnitur. Input ini dikenal sebagai sumber daya bisnis atau faktor produksi.Kemudian, kita dapat menemukan konsep nilai tambah dalam ekonomi makro ketika membahas pengukuran aktivitas ekonomi secara agregat. Menjumlahkan nilai tambah di sepanjang rantai produksi adalah salah satu cara untuk menghitung produk domestik bruto (PDB). Itu akan sama dengan nilai agregat output akhir, definisi umum untuk PDB.


· Mengapa nilai tambah penting untuk bisnis


Tiga alasan utama mengapa nilai tambah penting bagi bisnis. Dengan itu, perusahaan mendapatkan lebih banyak keuntungan, membedakan produk mereka dari produk pesaing, dan membangun loyalitas pelanggan. Dan semua alasan itu pada akhirnya tentang menghasilkan uang dalam jangka panjang.


Mengapa nilai tambah penting untuk keuntungan?


Dengan menambahkan nilai, bisnis dapat membebankan harga yang lebih tinggi kepada pelanggan daripada yang mereka bayarkan kepada pemasok. Semakin tinggi nilai tambah yang mereka ciptakan, semakin besar keuntungan yang mereka peroleh.



Membedakan antara nilai tambah dan keuntungan


Nilai tambah berbeda dengan keuntungan. Nilai tambah hanya memperhitungkan biaya langsung seperti bahan baku dan tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya tidak langsung seperti biaya administrasi, umum, dan pemasaran dapat kita pertimbangkan untuk menghitung keuntungan.


Perbedaan lain antara kedua konsep tersebut adalah tentang penjualan. Ketika kita berbicara tentang nilai tambah, kita hanya mempertimbangkan harga output dengan biaya produksinya, terlepas dari apakah perusahaan menghasilkan penjualan atau tidak.


Sebaliknya, laba adalah fungsi dari penjualan. Maksud saya, perusahaan dapat menghasilkan keuntungan jika mereka menambah nilai dan dapat menjual produk. Tidak ada penjualan, tidak ada keuntungan. Dan untuk memasarkan produk, mereka harus bersaing dengan perusahaan lain di pasar.


Sekarang, anggaplah Anda menjalankan bisnis. Bisnis Anda menghasilkan produk bernilai tambah tetapi mungkin tidak menjual produk apa pun. Dan, itu bisa terjadi karena bisnis Anda tidak kompetitif. Atau selera dan preferensi konsumen yang Anda targetkan mungkin telah berubah.Bisnis Anda mungkin menawarkan nilai tambah. Tapi, karena tidak lebih baik dari pesaing Anda, konsumen tidak membeli produk Anda. Sebaliknya, mereka lebih memilih produk pesaing Anda.


Kesimpulannya, untuk berhasil memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, nilai tambah yang Anda hasilkan juga harus menjadi alasan konsumen untuk membeli produk Anda (faktor pembeda). Misalnya, dapat berupa harga yang lebih rendah atau kualitas yang lebih baik daripada produk pesaing.


Faktor selanjutnya adalah selera dan preferensi konsumen. Hal ini mempengaruhi minat konsumen untuk membeli. Dan, saat ini, konsumen menjadi semakin sadar akan masalah lingkungan. Sehingga mendorong mereka untuk mengalihkan permintaan hanya ke produk ramah lingkungan karena sesuai dengan nilai dan prinsip mereka. Jika tidak, mereka tidak akan membeli produk Anda.


Sedangkan dari aspek produk, nilai tambah dapat berupa penawaran:


·         Kenyamanan. Ambil contoh bisnis hotel. Mereka dapat menciptakan nilai dengan menawarkan panorama yang indah dan kamar tidur yang berkelas.


·         Hemat waktu. Perusahaan jasa makanan adalah contoh yang bagus, di mana mereka menghemat waktu orang-orang yang sibuk daripada harus menyiapkan makanan mereka sendiri.


·         Fitur atau fungsi tambahan. Misalnya, perusahaan smartphone meningkatkan kapasitas penyimpanan produk mereka. Atau, mereka memasang kamera resolusi tinggi di produk mereka.


·         Pelayanan pelanggan. Misalnya, perusahaan menyediakan layanan pengiriman ke rumah pelanggan. Contoh lainnya adalah dengan menawarkan pemasangan produk di rumah pelanggan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar